Angin meriakkan air laut, membentuk gulungan ombak
Memecah di pantai berpasir putih
Seperti dua buah hati yang sebelumnya terpecah
Disatukan atas nama cinta
Mata bahagia pandangi ayam goreng di hadapan
Senyum sumringah mengiringi sedotan dialiri teh botol
Raut mengangguk malu ketika cinta diungkapkan
Lagi-lagi atas nama cinta
Tak peduli ocehan yang panaskan hati
Tak hiraukan pandang melecehkan terlontar
Bergeming jemari bertaut menandakan janji terpahat
Lagi-lagi atas nama cinta lagi
Waktu berlalu...akankah cinta dipertanyakan?
Jam berdetik...akankah janji terpahat kian meruntuh?
Hari melayang...akankah bahagia kan tersapu?
Atas nama cinta...masihkah ada?
(Ancol, 22 Juni 2003)
Friday, June 22, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment