Singkatnya Jejak Hati
Kusirami tunas itu dengan penuh kasih sayang
Kurawat cikal bakal kehidupan itu dengan sepenuh hati dan tenaga
Kupeluknya ketika dia kesepian dan kesakitan
Kubelai tiap helai jiwanya dengan semua kelembutan yang kumiliki
Kini tunas yang rapuh telah tumbuh menjadi tumbuhan kuat
Dengan akar yang merajai tanah di sekitarnya
Dikagumi banyak manusia karena kegagahannya
Didambakan tangan-tangan untuk mengelus rantingnya yang kokoh
Haruskah dia kulepas ketika jiwa dan hati tak mampu lagi menjaganya?
Mampukah kurelakan tunasku itu dipeluk oleh jemari lembut yang lain?
Mengapa mataku iri melihatnya begitu bahagia dibelai oleh kasih lain?
Lupakah tunasku pada rasa kasih dan cinta yang pernah kuberikan?
Engkau bukanlah segalaku
Bukan tempat tuk hentikan langkahku
Usai sudah semua berlalu
Biar hujan menghapus jejakmu
(Menghapus Jejakmu - Peterpan, Hari Yang Cerah... 2007)
No comments:
Post a Comment