It Takes Two To Tango
Sebuah berita di infotainment pagi ini mengingatkan saya pada salah satu kalimat yang sempat terlontar dari seorang teman. Menurut dia sebagai laki-laki, apabila seorang perempuan sampai hamil di luar nikah maka sebenarnya ada atau tidak adanya kejadian itu tergantung pada si perempuan. Hal ini diperkuat oleh seorang teman perempuan yang beropini bahwa kejadian ciuman ketika lagi mabuk berat antara seorang laki dan perempuan itu bisa terjadi apabila si perempuan membiarkan hal tersebut untuk terjadi.
Pertanyaan saya berikutnya adalah apakah memang makhluk yang namanya laki-laki itu tidak bisa berpikir dengan otaknya? Apakah selalu alat kelaminnya lebih mendominasi daripada hatinya? Apakah semua cowok jaman sekarang terlatih untuk memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan? Atau sudah hampir tidak ada "so-called-gentlemen" di dunia ini? Masa sih?
Saya bukan seorang feminis...saya bukan perempuan yang menuntut persamaan hak dengan laki-laki di segala bidang. Saya adalah orang yang menikmati peran dan posisi saya sebagai manusia berjenis kelamin perempuan di dunia ini, dengan segala kelebihan dan fasilitas-fasilitasnya. Saya mengamati bahwa seringkali laki-laki merasa marah dan tersinggung apabila perempuan "melangkahi" laki-laki, terutama dalam masalah pengambilan keputusan dan kekuasaan. Seperti macan luka, egonya sebagai laki-laki langsung tergores. Tapi giliran urusan beginian? Buat saya, bukanlah sebuah "priviledge" ketika laki-laki meletakkan posisi pemeran utama terhadap hal-hal di atas ke tangan perempuan semata-mata. Selalu butuh 2 orang untuk menjadikan sesuatu terjadi di antara laki dan perempuan...bukan cuma perempuan yang harus mengatur diri, laki-laki pun mampu menahan diri. Well, it always takes two to tango.
1 comment:
saya percaya bahwa seharusnya kalo masalah otak itu ngga ada jendernya..jadi kalo misalnya tiba tiba ada kejadian membuntingi gara gara mabok dan bilang bahwa itu nggak sengaja (ato bahkan bilang itu salah cewenya)...itu pemikiran goblok!
come on..bahkan dalam keputusan semabuk apa pun, 3detik foreplay pertama juga udah sadar kale bahwa terusan dari kegiatan itu emang bakalan mau ml ato ngga laaah.....
(emangnya ngepush -tintin- itu gak pake otak?)
so darn excuse...
jadi lain kali, kalo emang niatnya mo ml, bilang aje kaleee......lagian cemen amat mintanya sama yang mabok?segitu gak lakunya? :P
Post a Comment