skip to main |
skip to sidebar
Bandung, 30 Mei 2004, 14:05
Too many sex and the city lately…
Berawal dari nonton sebuah talkshow yang digawangi oleh cewek afro American yang oke banget, Oprah Winfrey, di sebuah tivi swasta Indonesia. Di episode ini, Oprah mengundang 4 orang cewek lajang, or used to play as single women, dari film serial Sex and The City. Oprah mengorek berbagai perasaan mereka tentang serial dan karakter yang mereka perankan selama sekian tahun, karena ternyata serial ini has come to its end.
Selama ini gue cuma pernah nonton serial itu beberapa kali, soalnya yang muter kan HBO…sementara tivi rumah gue belum akrab dengan teknologi kabel. Gue belum pernah terterpa dengan hype yang ditimbulkan oleh serial ini. Tapi kali ini, thanks to Oprah, gue jadi pengen mengkoleksi the whole series. Padahal tadinya pengen ngoleksi-nya Friends loh, secara gue suka banget sama serial itu dan nampaknya beberapa kali bergelut dengan pembuatan cerita based on that serial.
Jadilah, the next moment gue ke Menteng, gue langsung mencari serial Sex and The City. Gue beli 2 paket, 1st dan 2nd season, dan dengan girangnya langsung nonton malam itu juga. Since then, gue tergila-gila sama Sex and The City!!!
Mulai dari keinginan buat pulang lebih cepat (walaupun persentase keberhasilannya juga kecil), malas keluar rumah, tidur pagi, bawa laptop gue yang berat ini kemana-mana demi bisa nonton di mana aja, bela-belain ke Kota Kembang di Bandung yang penuh sesak cuma buat ngedapetin semua series (3rd to 6th season), kerepotan bawa 18 DVD naik kereta menuju Jakarta, sampai nyuekin pacar gue padahal we can only seeing each other on weekend…all for Sex and The City.
Tiba-tiba gue ngeliat sebuah poster yang ditempel di tembok sebuah rumah, di jalan kecil Bukit Indah, dalam perjalanan dari kost pacar gue menuju jalan Ciumbuleuit. Poster itu mengiklankan sebuah acara diskusi yang digelar oleh sebuah universitas Bandung…berjudul Sex In The City.
Woow…so many Sex and The City(s) for me lately. Fenomena apa sih yang diberikan oleh film serial 30 menit ini?
Buat gue pribadi…
Oprah berhasil membangkitkan keinginan gue terhadap serial ini, bukan cuma nonton tapi juga mengoleksi dan tergila-gila, hanya dengan satu episode dalam talkshow-nya yang berjuta episode. Hal ini mengingatkan gue terhadap teori komunikasi di semester 1, bahwa media memang punya pengaruh yang kadang tidak masuk akal. Juga bikin gue semakin sadar bahwa dengan pekerjaan gue, secara tidak langsung, gue punya “wewenang” untuk membentuk opini masyarakat. So please…do not underestimate the power of your media.
Sepasang suami-istri memberikan testimony mereka, bahwa perkawinan mereka berhasil diselamatkan, thanks to Sex and The City. Membuat gue berpikir, seberapa penting sih sex dalam kehidupan berpasangan? Apakah benar sex itu adalah menu utama, seperti yang selalu dijalankan oleh 4 cewek lajang itu? Mungkin engga sih sweetness and bitterness sebuah hubungan ditentukan oleh how good the sex is?
Ternyata being single is not that bad. Membuat gue lebih tenang dan kalem menghadapi hubungan gue yang nampaknya masih jauh menuju perkawinan. Seakan gue diingatkan kembali, bahwa perkawinan mengikat seumur hidup, dan untuk menikmati setiap detik dari kebebasan yang masih gue miliki.
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh Carrie sebagai tokoh utama, membuat gue paham bahwa yang mempunyai pertanyaan-pertanyaan itu bukan cuma gue. Bukan masalah sama sekali apabila engga berhasil mendapatkan jawaban pasti.
Carrie Bradshaw is actually my role model. Buktinya gue kembali menulis, setelah percobaan pertama dan gue tinggalin selama hampir 2 bulan.
Last but not least…definitely…their clothes!!!!! AWESOME!!!!!
Thanks to: Carrie, Samantha, Miranda and Charlotte; Darren Star for all themes and great stories; Joy dan Iraz yang rela nemenin gue ke Kota Kembang; my dearest notebook (yang masih belum lunas); nyokap bokap gue yang engga banyak komentar lihat anaknya nonton film gituan; and my lovely boyfriend, yang rela dicuekin atau gak jadi jalan-jalan karena Sex and The City.
1 comment:
After she closes her eyes, I slip a blindfold on her and tell her not tomove. ``What if the call is traced.
free erotic girdle stories
mom son incest stories
adult rape stories
kristen archives-just incest stories
nifty gay stories
After she closes her eyes, I slip a blindfold on her and tell her not tomove. ``What if the call is traced.
Post a Comment