Hitam Si Buruk Rupa
Kenapa ada derita, bila bahagia tercipta
Kenapa ada sang hitam, bila putih menyenangkan
(Berhenti Berharap/Sheila On 7)
Lagu ini berasal dari soundtrack sebuah film, yang notabene menyenangkan. Tapi isi lirik dalam lagu ini kok satir banget ya?
Dalam satu waktu, gue tergila-gila sama lagu ini karena liriknya yang luar biasa menurut gue. Betapa si pembuat lirik a.k.a Eross Candra mampu menuangkan segala kepedihan hati melalui analogi-analogi yang "tidak biasa".
Tapi yang paling menarik buat gue, adalah potongan lirik tadi. Timbul pertanyaan dalam kepala gue (yang penuh dengan list kerjaan ini), kenapa ya lagu ini menyamakan posisi derita dengan hitam?
Jaman dulu, pernah ada stereotype di kepala orang tua kita bahwa yang namanya musik metal itu adalah musik setan. Bahkan pernah ada issue, pada beberapa band, kalo kasetnya diputer terbalik, maka yang terdengar adalah nyanyian kepada setan. Engga bisa dipungkiri juga, kalo ternyata band-band "setan" itu identik dengan warna hitam. Setiap panggung yang mereka jajah diliputi dominan warna hitam.
The King Of Pop, Michael Jackson, pun bertransformasi ras menjadi caucasian Seakan mau menyangkal takdir dilahirkan sebagai orang berkulit gelap. Dengan segala "attitude to the bone"-nya, Jacko seakan berusaha menanggalkan identitas kehitamannya. Sekaligus membuat kita bisa mengagumi teknologi kalo tiba-tiba ngeliat video klip Jackson 5 di MTV Classic.
Gue jadi inget sebuah kejadian. Waktu itu kantor gue lagi mengadakan sebuah meeting di satu hotel bintang lima. Ketika kita lagi ngobrol, telpon kamar bunyi dan diangkat sama salah satu temen gue. Waktu dia ditanya, siapa yang barusan nelpon, dia cuma jawab "Penelpon gelap!". Otomatis semua orang kaget karena persepsi negatif di kepalanya. Ternyata yang dia maksud adalah partnernya yang berkulit gelap a.k.a item!
Dalam satu jam nonton TV, coba sesekali kita hitung, ada berapa banyak iklan produk kecantikan yang berusaha menggoda penonton untuk memudakan warna kulitnya? Sebagian besar menampakkan ketidakpedean si empunya kulit akan warna kulitnya, memperlihatkan betapa yang si gelap selalu engga kebagian "hoki". Mungkin gue juga turut berperan mensukseskan propaganda terselubung ini, secara gue beberapa kali mengisi suara buat iklan-iklan itu. You just name it man!
Minuman favorit abad ini aja, yang namanya kopi, udah mulai menghilangkan warna aslinya. Coba aja lo ke sebuah kedai kopi kondyang metropolitan (yang satu gelasnya bisa seharga 30 ribu), sebagian besar menunya pasti warnanya udah engga murni hitam. Dicampur caramel lah, diblend dengan mocca lah, dihias cream lah...ujung-ujungnya engga hitam lagi.
Bahkan sampe mimpi pun engga mau berpihak kepada si hitam. Hati-hati kalo pada suatu malam, kamu mengalami mimpi yang disentuh warna hitam. Sebuah mimpi yang mengandung warna hitam bisa diartikan dengan negativity, ketakutan, kebencian, rasa bersalah, depresi, tidak ada harapan dan sederet kata sifat "jelek" lainnya.
Padahal pernah tercipta julukan "Si Hitam Manis", selalu ada keinginan buat seorang cewek Indonesia buat punya rambut hitam yang melambai tanpa ketombe, betapa seksinya ngeliat bra hitam tergantung ataupun mengintip dari balik kemeja, tumbuhnya rasa senang dalam hati waktu berkaca di pagi hari ngeliat tubuh yang mengurus berkat jasa si baju hitam. Cuma...kenapa kita sering lupa ya...
Emang yang namanya bahagia itu warnya putih ya? Gak ada yang pernah ngasih tau gue tuh!
dedicated for Anton Wahyudi, my dear partner who has black skin indeed
thanks to sheila on 7 dengan rintihannya, film 30 hari mencari cinta yang engga penting tapi penting, CD dan kaset metal gue yang entah kemana, MTV Classic yang seringkali bring back the memory, iwan sastro yang doyan ama penelpon gelap, produk kecantikan yang udah menggaji gue, trend ngopi yang bikin gue bisa menyalurkan hobi gue dengan lebih banyak pilihan, dunia maya tiada batas, dan baju-baju hitam gue.
Tuesday, April 13, 2004
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment